CONTENT

04 Juli 2009

Charger Ponsel + Laptop. Mungkinkah?

Beberapa pembuat hansdset terbesar di dunia telah mencapai kesepakatan dengan Komisi Eropa untuk bekerjasama menciptakan charger universal yang dapat digunakan pada semua ponsel.


Dalam waktu dekat diharapkan telah ada sebuah standar charger ponsel pada tahun 2010, sehingga para pengguna ponsel tidak perlu lagi mencari charger yang sesuai dengan tipe ponselnya.

Tahap untuk menstandarisasi charger ponsel telah mulai dilakukan pada saat ini, walaupun untuk membuat semua ponsel menggunakan charger universal masih akan memakan waktu lebih lama.

Gunter Verheugen, Wakil Presiden Komisi Eropa, menyambut baik kesepakatan yang ditandatangani oleh 10 pembuat ponsel, termasuk semua nama terbesar dalam industri ini yang telah menguasai 90 % pasar ponsel Eropa. Ide tentang Universal Charger memang telah terlontar pada awal tahun 2009, namun kesepakatan diantara para produsen baru dapat tercapai baru-baru ini. Gunter juga menambahkan bahwa apabila para pemain di industri ponsel tersebut gagal mencapai kesepakatan, maka Komisi Eropa akan mengeluarkan sebuah undang-undang yang berisi kewajiban untuk menstandarisasi charger ponsel.

Gunter juga berharap untuk nantinya lebih dikembangkan lagi sehingga standarisasi tidak hanya pada ponsel namun juga pada laptop, sehingga saat pengguna laptop mengalami kekosongan batere laptopnya, maka ia akan dapat mencharge laptopnya menggunakan charger ponsel. " Ini adalah sebuah tantangan ", demikian Gunter menambahkan. Laptop sendiri membutuhkan 10 kali daya lebih banyak daripada ponsel.

"isu efisiensi energi dan keselamatan harus dapat diatasi ketika mengembangkan satu charger untuk semua gadget, dan kami sedang bekerja untuk itu", kata Gunter.

Bridget Cosgrave, direktur umum dari Digital Europe, yang mewakili kelompok perdagangan produsen TI dari perangkat mobile mengatakan bahwa hal ini sangat mungkin untuk mengharmonisasikan charger ponsel ke devices lainnya.

Cosgrave juga tampil sebagai pembicara seperti halnya dengan Verheugen konferensi pers di Brussels.

daya untuk laptop kecil serta perangkat mobile.

Susan Smith, a spokesperson for Nokia, said the company "is not looking at this as a possibility," and added she isn't sure it would be technically possible given the varying power needs of different devices. Susan Smith, seorang juru bicara Nokia mengatakan bahwa perusahaannya tidak melihat ini sebagai sebuah kemungkinan dan ia tidak yakin bahwa hal ini akan dapat dilakukan secara teknis mengingat kebutuhan daya yang sangat berbeda untuk tiap perangkat.

Ponsel memerlukan sekitar 1,5 watt sedangkan laptop sekitar 100 watt. Itu sebabnya dibutuhkan 10 charger ponsel untuk dapat mengisi batere laptop.

0 komentar: