CONTENT

14 Agustus 2009

Wireless Internet: bagaimana cara kerjanya

Pernahkah anda berfikir bagaimana cara kerja Wireless Internet?. Bagaimana kalau saya balik tanya, ” wireless internet yang mana?”. WiFi, radio, satelit atau selluler ? jangan bingung dan jangan bengong...ntar kesambet. Anda akan mendapatkan penjelasannya disini .



Akses wireless internet yang sesungguhnya digambarkan sebagai jenis yang didasarkan pada frekuensi radio. Anda mungkin pernah melihat rumah-rumah dengan kotak putih kecil berbentuk persegi panjang (canopy) terpasang di dekat bagian atap rumah mereka. Merekalah orang-orang dengan akses Internet nirkabel.

Mari kita mulai bicara dari Wireless Internet Service Provider (WISP) yang terhubung ke komputer Anda. Dari ISP anda, sebuah sinyal akan dipancarkan ke sebuah menara atau bahkan melewati beberapa menara sebelum sampai ke rumah anda.

Pada dasarnya layanan wireless Internet adalah sinyal yang dipancarkan dan sinyal yang diterima harus berada pada posisi yang benar-benar terlihat (tidak terhalang oleh suatu apapun). Ini berarti, misalnya, anda iseng aja naik ke atas atap dan berdiri didepan receiver anda, maka anda akan dapat melihat sebuah menara pemancar. Namun saya tidak menyarankan hal tersebut karena sinyal yang dipancarkan tersebut dapat berakibat kurang baik bagi tubuh anda. Selain resiko terjatuh tentunya.

setelah sinyal yang dipancarkan dari ISP tadi dapat ditangkap oleh receiver anda, maka sinyal tersebut akan melalui media yang berbeda yaitu dari udara kemudian ke kabel jaringan ( RJ-45 ) menuju ke modem (modulator/demodulator). Setelah sinyal tersebut termodulasi, akan diubah ke bentuk informasi yang hanya dapat diterima oleh jaringan wireless. Sedangkan saat di-demodulasi, akan diubah menjadi sinyal yang dapat diterima komputer. Berikut gambarannya.

Sebagaimana saya terangkan di atas, semua itu dilakukan dengan menggunakan frekuensi radio. Anda punya cordless telephone? Mungkin akan ada nomor yang di baca seperti 900 MHz, 2,4 GHz, 5,2 GHz atau 5,7 GHz.? Ini adalah frekuensi radio yang dapat dioperasikan pada cordless telepon. Begitu pula dengan wireless Internet!

WISP menggunakan frekuensi ini dengan alasan frekuensi tersebut adalah frekuensi publik sehingga tidak perlu mengajukan ijin (lisensi) untuk menggunakannya. Mengajukan sebuah lisensi tentu saja akan berujung ke masalah uang dan ada beberapa pembatasan (aturan), jadi bila harus dibatasi dan keluar duit, kenapa ga pakai yang gratis aja?

Mungkin masalahnya ada pada keamanan, frekuensi publik bisa dikatakan gampang disadap karena sifatnya yang umum dan semua orang bisa menggunakannya. Namun jangan kuatir, karena frekuensi yang dipakai biasanya cukup aman. Hal ini karena pengunaan enkripsi yang ditambahkan pada sinyal yang dipancarkan. Tanpa adanya kode deskripsinya maka akan sangat sulit bagi seseorang untuk dapat menguraikan sinyal yang dipancarkan DES enkripsi adalah metode yang umum digunakan.
Sekarang mari kita bahas gelombang-gelombang frekuensi diatas. Mungkin anda bertanya-tanya kenapa harus ada sekian banyak gelombang (900 MHz, 2,4 GHz, 5,2 GHz atau 5,7 GHz ) ?

Begini, anggap saja seperti jalan raya. Bila jalan yang ada hanya satu, maka bisa anda bayangkan betapa padatnya jalur yang dipergunakan. Itulah sebabnya sehingga ada banyak gelombang frekuensi.



Pemakaian gelombang frekuensi yang bermacam-macam tersebut juga membawa beberapa konsekuensi. Semakin kecil frekuensinya maka akan semakin luas jangkauannya namun semakin buruk kualitasnya. Sebagai pembanding, bila anda menggunakan frekuensi 900 MHz, maka jarak jangkaunya akan mencapai 40 mil (± 64 km), namun bila anda menggunakan 2.4GHz maka jangkauan dari pemancar ke penerima hanya terbatas pada sekitar 5 mil (8 km). Jauh sekali bedanya. Jadi sekarang terserah anda, pilih jarak atau kualitas ?

0 komentar: